Indonesia Retirement Outlook (IRO). Salah satu survei menyatakan 70% pekerja Indonesia mengalami masalah keuangan di masa pensiun, di hari tuanya. Hal ini terjadi akibat tidak adanya perencanaan masa pensiun pada sebagian besar pekerja di Indonesia. Dari sekitar 50 juta pekerja formal, tidak lebih dari 4 juta pekerja yang telah memiliki program dana pensiun. Padahal program pensiun, sangat pas sebagai alternatif pendanaan jangka panjang.
Berangkat dari realitas itulah, DSS Consulting yang didukung oleh ADPLK dan ADPI akan menyelenggarakan #1 Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018 sebagai seminar internasional program pensiun paling komprehensif di Indonesia untuk pertama kalinya. Bertajuk “Revitalisasi Dana Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Bangsa dan Alternatif Pembiayaan Jangka Panjang; Ditinjau dari Ekonomi dan Politik”, IRO 2018 akan diselenggarakan pada 24-25 Oktober 2018 di Hotel Bidakara Jakarta.
Akan tampil sebagai pembicara diantaranya: Ketua OJK, Menteri Keunagan, dan Menteri Ketenagakerjaan dengan keynote speech disampaikan oleh Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presdien RI. Di samping ikut tampil pembicara dari World Bank, BPJS Ketenagakerjaan, Konsultan Internasional, Ekonom Bank, DPR RI, Sekitar Pekerja, Akademisi, dan lain-lain.
Melalui seminar IRO 2018 ini, diharapkan industri dana pensiun dapat lebih maju dari sekarang dan mampu meningkatkan penetrasi pasar yang lebih besar lagi demi kesejahteraan masa pensiun pekerja Indonesia.
“Kami berharap IRO 2018 dapat membuat terobosan baru bagi perkembangan industri dana pensiun di Indonesia, di samping mampu memformulasikan lansekap program dana pensiun ke depan. Demi terwujudnya kesejahteraan masa pensiun pekerja di Indonesia” ujar Syarifudin Yunus, Ketua Panitia IRO 2018.
Seminar IRO 2018 diharapkan dapat menjadi momentum untuk memetakan strategi dan skema baru dalam memajukan industri dana pensiun di Indonesia. Sehingga dana pensiun dapat menjadi pilihan utama pekerja dalam mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera, nyaman, dan berdaya guna. Bila perlu, dana pensiun dapat menjadi “life style” pekerja di Indonesia. Bukan hanya bergaya dalam hidup atas nama smartphone, traveling, kuliner dan sebagainya.
“Dengan digelarnya IRO 2018 nanti, semoga bisa menjadikan banyak perusahaan dan karyawan di Indoensia lebih pension minded. Lebih peduli pada masa pensiun bukan hanya sebatas masa bekerja” tambah Syarifudin Yunus. Agar terwujud “Kerja YES, Pensiun OKE”.